Hadis dikategorikan sumber pokok dan rujukan kedua dari syariat Islam setelah Al-Qur’an yaitu wahyu Allah yang di turunkan kepada Nabi saw.melalui perantara Malaikat Jibril ,sehingga di beberapa problem Hadis tidak bisa dilepaskan dan dipisahkan dari Al-Qur’an.Karena Hadis mentafsilkan(menerangkan dengan rinci ) Al-Qur’an yang teks dan keterangannya bersifat global ,mentakyid (membatasi) Al-Qur’an yg bersifat mutlak dan Hadis juga menghapus hukum yang ada di dalam Al-Qur’an.
Hadis bukan rekayasa belaka ,Hadis juga bukan perkataan tukang Sihir dan bukanpula perkataan orang Gila melainkan wahyu dari Allah swt.karena mustahil Rasulullah saw.bisa memaparkan dan menjelaskan tentang kaifiyat sholat,zakat,dan haji secara lugas dan gamblang melainkan ada petunjuk ,mubasyirat dan bimbingan dari Allah swt.Sebagaimana yang kita ketahui bahwa wahyu Allah swt. Di bagi menjadi beberapa bagian diantaranya:
- Al-Qur’an
- Hadis Qudsi
- Hadis
Begitu juga Rasulullah saw.menyampaikan baik dengan perkataan ,perbuatan dan penetapan berdasarkan petunjuk Allah swt.sehingga beliau pantas dan layak di sebut Al-qur’an berjalan,karena semua tindak- tanduknya berdasarkan Al-Qur’an.sehingga baginda Rasulullah saw.berkewajiban menyampaikan wahyu Allah kepada ummatnya,sebagaimna firman Allah swt yang artinya:’’ 48.[1] Jika mereka berpaling maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah). Sesungguhnya apabila Kami merasakan kepada manusia sesuatu rahmat dari Kami dia bergembira ria karena rahmat itu. Dan jika mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri (niscaya mereka ingkar) karena sesungguhnya manusia itu amat ingkar (kepada nikmat).
Dan juga firman Allah swt.yang artinya: 20[2]. Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku." Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam." Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.
Secara lahiriyah sesungguhnya Hadis Nabi saw.maksudnya, bahwa Hadis itu adalah hikmah dan intisari dari Al-Qur’an,karena sesungguhnya ’Hadis Nabi saw.adalah wahyu Allah yang di turunkan langsung kepada Nabi saw.melalui Ilham.Mubasyhiirat dan Petunjuknya sebagaimana firman Allah yang artinya:(129) Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.(1)[3]
Dan firman Allah juga yang artinya: ‘(239)’Dan ingatlah nikmat Allah padamu, dan apa yang telah diturunkan Allah kepadamu yaitu Al Kitab dan Al Hikmah (Sunnah). Allah memberi pengajaran kepadamu dengan apa yang diturunkan-Nya itu. Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.’’(2)[4]
Dan ada sebuah Hadis Nabi saw.yang mengatakan bahwa Hadis adalah wahyu Allah swt sebagaimana sabda Rasulullah saw.
ألا اني أوتيت الكتاب و مثله معه
‘’Ketahuilah sesungguhnya aku telah diberikan kitab (Al-Qur’an)dan seperti Al-Qur’an itu berupa Hadis.’’
Dan ada juga perkataan Hasan bin Attiyah semoga Allah meridhoinya :Jibril alaissalam menurunkan Sunnah kepada Nabi saw.sebagaimana Jibril menurunkan wahyu Al-Qur’an kepadanya,lalu Jibril mengajarkan sunnah kepadanya sebagaimana Rasulullah saw.di ajarkan wahyu Al-Qur’an kepadanya.(3)[5]
Akan tetapi sebagian apa yang datang dari Nabi saw.bukanlah wahyu dengan dalil yang di ambil oleh Alhabab Ibnu Munzir pada perang badar ,ketika itu Rasulullah saw.mengisyaratkan kepada Abu Bakar Assidik dan Umar bin Khatab supaya tawanan perang badar itu,jika tawanan itu tidak ada diyatnya(ditebus) maka tawanan itu menjadi budaknya,maka ketika itu Allah swt. langsung menegur kebijakanya terhadap tawanan tersebut .Dan juga ketika Rasulullah saw.menerima dan berbicara dengan pemuka-pemuka Quraisy yang beliau harapkan agar masuk islam,dalam waktu itu datanglah Ibnu Ummi Maktum,seorang sahabat yang buta yang mengharap agar Rasulullah saw.membacakan kepadanya Ayat-ayat Al-Qur’an yang di turunkan Allah,Tetapi Rasulullah saw. bermuka masam dan memalingkan muka dari Ibnu Maktum yang buta itu,lalu Allah menurunkan surah ‘Abasa sebagai teguran atas sikap beliau terhadap Ibnu Maktum .
Nah dari sini kita ketahui ,jika ada sikap Rasulullah saw,yang kurang bijaksana di sisi Allah swt.Allah langsung membimbingnya kejalan yang lurus karena Nabi saw.dipelihara dan terjaga dari perbuatan yang tak terpuji.Dan beliau juga ma’sum(terpelihara)dari dosa karena semua tindak -tanduknya atas petunjuk dan bimbingan Allah,tapi kita sebagai Ummatnya tidak boleh mengatakan Nabi saw.pernah berbuat hal-hal yang tak terpuji kepada Ummatnya,karena Allah dan Nabi mengajarkan kita untuk beradap dan beretika di dalam berbahasa ,karena apa yang di lakukan Rasulullah saw.tidak salah disisi manusia,tapi kurang bijaksana disisi Allah.karena Allah mengutus Nabi saw.sebagai pemuka para Nabi dan juga diutus sebagai Nabi terakhir.oleh karena itu Allah menganjurkan kita untuk mengikut apa saja anjurannya dan menjauhi segala laranganya,sebagaimana firman Allah yang mengatakan:
وما أ تا كم الر سو ل فخذوه وما نها كم عنه فا نتهوا
Artinya:
‘(7)’Apa yang diberikan Rasul kepadamu,maka terimalah,dan apa yang dilarang bagimu,maka tinggalkanlah.’’(1)[6]
Ketahuilah walaupun hakikatnya Hadis dari sisi Allah swt..bukanlah seperti Al-Qur’an,karena sesungguhnya Al-Qur’an turun dengan lafaz dan maknanya,maka inilah yang di sebut dengan Kalam Allah,Adapun Hadis diturunkan Allah swt.diturunkannya dengan makna tampa lafaznya.Al-Qur’an adalah Mu’jizat sedangkan Hadis bukanlah Mu’jizat,Al-Qur’an tidak boleh dirawikan dengan Makna,tetapi Hadis boleh dirawikan dengan makna,Al-Qur’an mendapat pahala membaca setiap huruf-hurufnya ,Dan diwajibkan membaca sebagian dari Ayat Al-Qur’an didalam sholat,Sedangkan Hadis selain itu.
Sesungguhnya balaghoh Hadis tidak bisa menyandingi balaghoh Al-Qur’an ,tetapi Hadis dikatagorikan derajat tertinggi Balaghoh Basyariyyah(manusia),Dan tingkatan tertinggi Pashohah Insaniah(bahasa arab yang pasih),oleh karena itulah kepasihan dan Bayan beliau dikatagorikan sebagai elemen dan unsur terpenting yang bisa kita lihat dan amati betapa tinggi dan mulia Risalah yang beliau bawa kepada ummatnya.Jika tidak ada Rasulullah saw.yang balig lagi pasih ,maka niscaya tidak ada seorangpun yang mampu menyampaikan Risalah Tuhannya yang begitu agung,berdasarkan bentuk yang dikehendaki dan diridoinya.
Berdasarkan istiqroi(penelitian) Para Ulama Balaghoh dari Hadis-Hadis beliau kita bisa menemukan berapa benyak bentuk-bentuk Balaghoh yang terkandung di dalamnya :
- Keindahan Teks dan keserasian Maknanya.
أ رأيت لو أن النهر بباب أحدكم يغتسل فيه كل يوم خمس مرات هل يبقي من دون شيئ , قا لو لا يبقي من دونه شيئ , قا ل فكذا لك مثل الصاوات الخمس يمحو ألله بهن الخطا يا.
Artinya” Tahukah kamu, apabila ada sungai di depan pintu (rumah) seseorang kamu, dia mandi padanya lima kali dalam sehari ,apakah ada sesuatu yang tersisa darinya.mereka mengatakan:Tidak ada yang tersisa darinya sesuatu.beliau berkata:demikian juga sholat fardu yang dikerjakan lima kali sehari,maka Allah mengampuni semua kesalahannya .’’
ini termasuk perumpamaan orang yang selalu melaksanakan dengan terus-menerus Sholat Fardu,seperti perumpamaan Air yang suci yang menghilangkan kotoran dengan terus menerus di basuh,maka demikian juga solawat fardu mambersihkan manusia dari semua kesalahannya.”
Dan Rasulullah Bersabda:
محذ را أ صا به من الدنيا وزخر فها
‘’Memperingati sahabat-sahabatnya dari dunia dan hiasanya.’’
Menunjukkan untuk hidup zuhud(sedarhana) Didalam dunia pana ini.
Dan beliau juga bersabda:
ليكن بلا غ أحد كزاد الراكب
‘’Hendaknya seseorang itu sampai kepada tujuan seperti bekal orang berkendaraan.’’(1)[7]
Ini menunjukkan supaya didalam kehidupan ini cukup dengan apa adanya, sekedar bisa bertahan hidup sampai berakhir waktu yang ditentukan,karena kehidupan didunia ini takkan abadi selamanya,seperti musafir yang tak punya bekal kecuali sekedar mencukupi untuk sampai ketujunnya.
- Keindahan Pribahasanya.
أ يا كم و خضر اء الدمن
Maksudnya menunjukan para perempuan yang mengerjakan kejelekan.
Dan juga Pribahasanya yang mengatakan:
لا يلسع المؤ من من حجر مر تين
Artinya:’’Orang Mu’min tidak boleh jatuh dua kali pada satu lubang’’.
Maksud adalah orang Mu’min yang telah tertipu dan terperangkap kejurangan kebinasaan tidak boleh jatuh lagi untuk kedua kalinya untuk tergoda dan tergiring kedalamnya.karena Nabi kita mengajarkan supaya menjadikan masa lalu kita yang kelam sebagai pelajaran buat masa depan,supaya hidup kita lebih baik dan berarti.
- Sedarhana didalam menguraikan perkataannya dan mudah dipahami.
أ بغضكم أ لي الثرثا رون ألمتفيهقون
Artinya :’’orang paling dibenci oleh Rasul dari kalian adalah karena banyak bicara yang berlebihan(tampa kontrol).’’
Maksudnya Assarsarun(orang-orang yang Banyak bicara),dan Almutapaihaqun(orang-orang membuka mulutnya),Arti dari lafaz-lafaz tersebut ,bahwa Rasulullahsawmembenci setiap orang yang banyak membicarakan sesuatu yang tak bepaidah dan berguna ,karena hal tersebut menyia-nyiakan waktu.
- Hijaz(perkataan yang ringkas,tapi maknanya luas).
أن الدنيا حلوة خضر ة
‘’Sesungguhnya dunia itu Manis dan Hijau.’’
اليد العليا خير من اليد السفلي
‘’ Tangan diatas lebih baik daripada tangan di bawah.
الغناء غني النفس
‘’Kaya itu adalah kayak hati’’.
الند م توبة
‘’orang yang menyesal adalah orang yang bertobat’’.
السفر قطعة من العذ ا ب
‘’Musafir itu adalah sebagian dari Azab.’’
- Kinayah yang Indah.
حمي الوطيس
‘’Kinayah dari orang yang Ganas dan kejam didalam berperang.’’
عريض الو سا د ه
Kinayah dari orang yang bodoh.
Dan masih banyak contok pribahasa yang tak bisa sebut satu -persatu.
- Diksi Yang gunakan tepat didalam memilih kata dan Nama.
لا يقو لن أحد كم عبدي و أمتي كلكم عبيد الله, و كل نسائكم أ ما ء الله , و لكن ليقل غلا مي و جا ريتي و فتا ي و فتا تي
‘’Janganlah seorang dari kalian mengatakan عبدي (Wahai Budakku yang laki-laki) dan أمتي (Wahai Budakku yang perempuan) karena semua kalian dalah Hamba Allah.Dan semua para perempuan adalah Hamba Allah, sebaiknya supaya mengatakan Ya gulami (wahai pembantuku laki-laki),Ya jariati (pembantuku perempuan),Yapataya(pemudaku ),dan Yapatati(wahai gadisku).’’
Dan Nabi saw.juga bersabda:
لا يقولن أ حد كم عبدي فكلكم عبيد الله , و لكن ليقل فتا ي , ولا يقل عبد ربي ولكن ليقل سيدي
‘’ Janganlah seseorang kamu berkata, 'abdi (hambaku), karena kamu semua adalah hamba-hamba Allah, tetapi katakanlah, Fataya ( pemudaku). Dan janganlah seorang budak berkata (kepada tuannya ) : Rabbi ( Pemeliharaku/pemiliku) namun hendaklah ia berkata, sayyidi (tuanku)’’.
Hadis tersebut menunjukkan dan mengajarkan bagaimana Etika,Adap dan sopan santun kita kepada Allah swt.tampa menyandarkan sifat-sifat Rububiyyah kepadanya .Karena Lafaz,(عبدي, أمتي)) khusus untuk Allah swt yang maha agung dan mulia.karena lafaz tersebut tak boleh salah seorang dari Mahluk tuhan menggunakannya,karena jika seorang mahluk menggunakan lafaz tersebut,maka akan merasa dirinya lebih tinggi kedudukan dari orang lain,dan menimbulkan pada dirinya sifat tercela seperti congkak,takabbur dan sombong.Dan bagi orang yang di panggil dengan lafaz tersebut,akan merasa dirinya paling rendah dan hina dari orang lain disekelilingnya,dan juga merasa dirinya tidak punya hargadiri,Dan adapun Lafaz , و جاريتي غلا مي, فتا ي , فتاتي adalah lebihringan, beretika .sopan dan santun dan juga lebih enak dan nyaman didengar oleh orang yang menjadi pembantu karena kata-kata tersebut ringan tidak menimbulkan keangkuhan bagi orang yang melafazkanya.
Dan adapun diksinya Rasulullah saw.didalam memilih nama bisa ditemukan dengan beranekaragam Nama yang indah,dan maknanya sangat terpuji baik itu nama tempat.barang,hewan dan manusia diantara contok kecil dari pemberian nama yang baik kepada sahabat seperti Assidik(Benar) bagi Abubakar,Al-Faruq (pembeda antara yang benar dan yang batil),bagi Umar bin khatab,Sayyid syuhada (Orang yang mulia yang mati membela agama Allah) bagi Hamzah, Saipullah(Pedang Allah) bagi Khalid dan Sapinah(perahu) bagi sahabatnya Abdurahman bin Ummi Salamah.Semua itu dari Zauq dan penghormatan Nabi kita Muhammad saw.kepada Sahabat-sahabatnya yang mulia digaris terdepan pembela Agama Allah.Masih banyak lagi yang tak bisa kusebutkan satu persatu nama-nama yang indah yang disematkan oleh Nabi saw.yang sangat lihai didalam beretika dan berbahasa,semoga semua makalah yang sedarhana ini bermamfaat bagi kita semua dan kita bisa mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari Amin yarabbalalamin.
BY:M:KHAIRUNNASIRIN
0 comments:
Post a Comment